Kanim Kupang Gelar Layanan Paspor Simpatik Sambut Hari Bhakti Imigrasi ke-75

Kupang – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi ke-75, Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Kupang kembali melaksanakan kegiatan Paspor Simpatik. Kegiatan ini diadakan setiap hari Sabtu, mulai tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2025 yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses layanan pembuatan paspor kepada masyarakat.

Ketentuan dalam layanan Paspor Simpatik ini adalah hanya melayani pembuatan paspor baru dan penggantian paspor yang habis masa berlakunya atau karena halaman penuh dengan kuota per hari layanan adalah 30 permohonan khusus untuk Paspor Elektronik. Dengan program ini, masyarakat di wilayah kerja Imigrasi Kupang dapat memanfaatkan waktu libur untuk mendapatkan layanan imigrasi yang mudah dan cepat.

Kepala Kanim Kupang, Nanang Mustofa, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Imigrasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Benar hari ini (11/01) merupakan layanan perdana kegiatan Imigrasi Melayani dalam bentuk Paspor Simpatik. Kami ingin memastikan bahwa pelayanan kami dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, bahkan di hari libur. Ini adalah wujud nyata dari semangat Hari Bhakti Imigrasi ke-75,” ujarnya.

Masyarakat yang ingin mengikuti program ini diminta untuk mempersiapkan dokumen persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan prosedur pelayanan dapat diperoleh melalui kanal resmi media sosial dan website Kanim Kupang. (YP)

Imigrasi Kupang Kembali Amankan 3 WN Bangladesh

Kupang – Imigrasi Kupang kembali mengamankan 3 WN Bangladesh tanpa Visa dan Izin Tinggal pada Jumat (3/1/2025). Pengamanan ini dilakukan Tim Inteldakim, dipimpin Saiful Hukum, Kasubsi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kupang. 3 WN Bangladesh tersebut diamankan diatas Kapal Penyeberangan, Dharma Kartika V, yang baru bersandar di pelabuhan Tenau,Kupang, setelah sebelumnya berlayar dari Surabaya.

“Ya, kami baru saja mengamankan 3 WN Bangladesh di pelabuhan Tenau,” ujar Saiful memberikan keterangan. “Mereka baru saja tiba di Kupang setelah sebelumnya berlayar dari Surabaya”, ujarnya menjelaskan.

Keberadaan 3 WN Bangladesh tersebut diperoleh dari petugas imigrasi yang baru selesai cuti Natal dan Tahun Baru. Mereka dijumpai sedang menumpang pada kapal yang akan berlayar menuju Kupang. Setelah dilakukan interogasi singkat, diketahui bahwa ketiganya berkebangsaan Bangladesh berdasarkan paspor yang ditunjukkan, namun tidak mampu menunjukan visa dan izin tinggal yang dimiliki serta tak mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maupun Melayu. Petugas lalu menghubungi Tim Inteldakim, untuk dipersiapkan penjemputan dan pengamanan 3 WN Bangladesh tersebut.

“Informasi awal kami peroleh dari petugas kami yang kebetulan sedang berlayar bersama mereka,” ujar saiful menjelaskan. “Kami kemudian menyiapkan tim dan melakukan pengamanan terhadap ketiganya. Berdasarkan hasil temuan awal, ketiganya tidak mampu menunjukan visa dan izin tinggal yang dimiliki. Kami lalu melakukan pengamanan dan membawa ketiganya ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan,” lanjutnya menjelaskan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, 3 WN Bangladesh tersebut memiliki paspor yang masih berlaku, namun tidak memliki visa dan izin tinggal. Diketahui pula bahwa ketiganya masuk ke wilayah Indonesia secara ilegal karena tidak mampu menunjukkan bukti izin masuk wilayah Indonesia. Lebih lanjut, juga diketahui bahwa 3 WN Bangladesh tersebut merupakan bagian dari kelompok yang sudah saling mengenal dengan 15 WN yang diduga Bangladesh yang telah diamankan sebelumnya pada Rabu lalu (1/1/2025).

“Saat ini kami sudah melakukan penyerahan ketiganya ke Rumah Detensi Imigrasi Kupang bersama dengan 15 WN yang diduga Bangladesh yang kami amankan sebelumnya,” jelas saiful. “Kami akan terus siaga dan siap menerima laporan terkait WNA yang tanpa dokumen atau pun izin tinggal yang berada di wilayah kota Kupang dan sekitarnya. Harapan kami, masyarakat dan semua stake holder yang ada, bisa membantu dan mendukung kami,” ujarnya berharap.(EM)

15 WNA tanpa Dokumen Keimigrasian kembali diamankan Imigrasi Kupang

Kupang – Tim Imigrasi Kupang kembali mengamankan sejumlah warga negara asing (WNA) yang berasal dari Bangladesh. Sebanyak 15 WNA tersebut diamankan di sebuah kontrakan di Kota Kupang atas koordinasi dengan pihak Intelijen Pengawasan Orang Asing (Intel POA) Polda NTT pada Rabu malam (01/01/2025).

Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa, menyampaikan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas warga negara asing di wilayah kerja Imigrasi Kupang. “Kami mendapatkan informasi dari Intel POA Polda NTT tentang keberadaan sejumlah WNA dengan aktivitas yang mencurigakan. Setelah itu, tim gabungan Imigrasi dan Polda NTT langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan 15 orang,” ujarnya.

Dalam proses pengamanan, tim mendapati bahwa para WNA tersebut tidak dapat menunjukkan dokumen Keimigrasian seperti visa dan izin tinggal yang sah serta ada yang tidak memiliki Paspor. Saat ini, mereka telah dibawa ke Kantor Imigrasi Kupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Imigrasi Kupang menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan setiap stakeholder terkait, melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap WNA yang melanggar aturan keimigrasian. “Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap setiap pelanggaran, demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” tambahnya.

Kasus ini tengah dalam tahap penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan motif dan tujuan keberadaan para WNA tersebut di Kota Kupang. Sementara itu, mereka ditempatkan di Kanim Kupang untuk menunggu proses hukum selanjutnya.

Pihak Imigrasi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan yang melibatkan warga negara asing di sekitar mereka. “Kerja sama masyarakat sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah kita,” tutup Nanang Mustofa. (YP)

IMIGRASI KUPANG BERHASIL MENGAMANKAN DAN MENJEMPUT 15 WNA YANG DIDUGA BANGLADESH

Kupang – Imigrasi Kupang telah berhasil mengamankan dan menjemput 15 WNA yang diduga berasal dari Bangladesh yang ditemukan warga pada kamis lalu (19/12/2024). Pengamanan dan penjemputan ini langsung dilakukan dan dipimpin oleh Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa, setelah sebelumnya dilakukan serah terima dan pelepasan, oleh Pejabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu, di aula Wirasatya Mapolres Rote Ndao, pada Sabtu (21/12/2024). WNA yang diduga Bangladesh ini diberangkatkan dari aula Wirasatya Mapolres Rote Ndao menuju pelabuhan penyeberangan Pantai Baru dengan dukungan pengawalan dan pengamanan Polres Rote Ndao. Selanjutnya, diseberangkan menuju Pelabuhan Bolok, Kupang menggunakan ferry penyeberangan dan dihantarkan menuju Kantor Imigrasi Kupang guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Hari ini kami telah berhasil mengamankan dan menjemput 15 WNA yang diduga Bangladesh dari Rote Ndao,” ujar Nanang saat memberikan keterangan. “Mereka terdampar di Pantai Hena, Desa Kolobolon, Kabupaten Rote Ndao. Atas laporan masyarakat dan dari pihak Polres Rote Ndao, kami secara cepat melakukan penanganan lebih lanjut dan mengamankan 15 WNA yang diduga Bangladesh ini,” jelasnya lagi.

Nanang menjelaskan bahwa keberadaan 15 WNA yang diduga Bangladesh ini, pertama kali diperoleh berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat yang kemudian dilaporkan kepada pemerintah daerah setempat dan kepolisian. Menurut Nanang, ini adalah bentuk kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah serta instansi terkait dalam penanganan pelintas ilegal dan human trafficking.

“Kami akan selalu menjalin koordinasi dan komunikasi baik, terutama dengan masyarakat setempat, pemerintah daerah Rote Ndao, Polres Rote Ndao dan instansi terkait lainnya, untuk berkolaborasi dalam menangani secara cepat permasalahan human trafficking seperti ini,” tegas Nanang saat itu.

Berdasarkan informasi awal, 15 WNA yang diduga Bangladesh ini, berangkat dari Malaysia melalui jalur darat menuju Jakarta. Dari Jakarta, melalui jalur laut, mereka berangkat menuju Christmas Island, Australia, namun ditangkap oleh pihak keamanan Australia sebelum mencapai tujuan. Mereka kemudian ditahan dalam sebuah kapal dan dipindahkan ke daratan dalam dua rumah penampungan. Setelah beberapa hari ditahan, mereka dipulangkan dan dilepaskan di perairan Rote Ndao, hingga akhirnya terdampar di pantai Pantai Hena, Desa Kolobolon, Kabupaten Rote Ndao.

“Kami masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap 15 WNA yang diduga Bangladesh ini,” Jelas Nanang terkait penanganan yang akan dilakukan. “Imigrasi Kupang akan senantiasa hadir ditengah-tengah masyarakat dan siap untuk menerima informasi apa pun dari pihak mana pun. Kami saat ini juga tengah membangun pos Imigrasi di Rote Ndao, diharapkan dengan adanya pos ini dapat menjadi mata dan telinga bagi kami, khususnya untuk mengawasi, mencegah dan melakukan penanganan cepat penanganan kasus-kasus perlintasan ilegal seperti saat ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nanang juga menghimbau agar pemerintah Bangladesh harus memberikan perhatian khusus terhadap hal ini. Menurutnya, kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi pada WNA asal Bangladesh belakangan ini. Bukan hanya terkait kerugian materiil tetapi akan adanya bahaya yang mengancam jiwa.

“Saya menghimbau agar pemerintah Bangladesh memberikan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh rakyatnya untuk tidak coba-coba melakukan human trafficking, apalagi undocumented, karena itu tentu tidak menjamin keselamatan warganya,” imbaunya. “Intinya, Pemerintah Bangladesh harus mampu menangani permasalahan ini secara serius. Penting untuk dilakukan edukasi dan sosialisasi secara masif oleh pemerintah Bangladesh, sehingga masyarakatnya takut untuk melakukan hal-hal yang berisiko seperti ini. Jika ini sudah dilakukan, maka penanganan permasalahan seperti ini sudah dilakukan dari hulu,” pungkasnya saat itu. (Humas Kanim Kupang)

Sebar Informasi Keimigrasian, Kanim Kupang Sambangi 2 Kabupaten dalam Seminggu

Kupang – Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi penyebaran informasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang melaksanakan sosialisasi Keimigrasian bagi Pelajar di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Rote Ndao.

Kegiatan yang menargetkan siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut memperkenalkan tugas dan fungsi Keimigrasian di tengah masyarakat serta memperkenalkan Politeknik Imigrasi yang merupakan sekolah kedinasan milik Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Abiatar Kune, selaku Kepala Sekolah Efata Soe menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang atas penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini. “Kegiatan sosialisasi Keimigrasian dan perkenalan Pokiteknik Imigrasi seperti diharapkan dapat dilaksanakan lebih sering ke sekolah-sekolah karena informasi tentang Politeknik Imigrasi dapat menjadi salah satu opsi yang sangat baik bagi anak-anak yang sebentar lagi akan lulus dari jenjang SMA”, ungkap Abiatar Kune atau yang akrab dipanggil Kune saat hadir pada sosialisasi yang diselenggarakan di Soe, Kabupaten TTS pada hari Selasa, 10 Desember 2024″.

Hal senadapun disampaikan oleh siswa/i SMA di Ba’a, Kabupaten Rote pada sosialisasi Keimigrasian yang dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Desember 2024 bahwa informasi mengenai Imigrasi yang selama ini diketahui hanya melayani paspor ternyata juga memiliki peran yang penting dalam menjaga keamanan negara serta kurangnya informasi mengakibatkan tidak banyak yang mengetahui bahwa Imigrasi memiliki sekolah kedinasan yang menawarkan segudang manfaat setelah lulus dari Politeknik Imigrasi dimaksud.

Kegiatan Sosialisasi Keimigrasian bagi Siswa/i SMA pada dua kabupaten tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat bagi 8 sekolah yang diundang baik dari Soe dan dari Ba’a, ungkap Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Reza Fatahillah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Kantor Imigrasi Kupang dalam rangka memperluas wawasan masyarakat, khususnya generasi muda, tentang Keimigrasian di wilayah Nusa Tenggara Timur. Rencananya, sosialisasi serupa akan terus dilaksanakan di Kabupaten lain dalam waktu mendatang. (Ayd)

Fokus Pengawasan Luar-Dalam, Imigrasi Resmikan Direktorat Kepatuhan Internal dan Direktorat Tempat Pemeriksaan Imigrasi

JAKARTA – Ditjen Imigrasi kini semakin kuat dengan hadirnya dua direktorat baru, yaitu Direktorat Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Direktorat Kepatuhan Internal. Berdasarkan Permenimipas Nomor 1 Tahun 2024, kedua direktorat ini resmi beroperasi sejak 20 November 2024. Dengan demikian, saat ini Ditjen Imigrasi membawahi delapan direktorat teknis dan satu sekretariat direktorat jenderal.

Barron Ichsan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian didapuk menjadi Direktur Kepatuhan Internal. Sejak 28 November 2024, Barron memimpin Direktorat yang mempunyai tugas secara umum, fungsinya meliputi pencegahan Pelanggaran – dengan melakukan identifikasi potensi risiko yang dapat menyebabkan pelanggaran, menyusun kebijakan dan prosedur untuk mencegah terjadinya pelanggaran; serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan operasional untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Posisi Barron Ichsan sebagai Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian digantikan oleh Kombes Pol Yuldi Yusman dari Kepolisian Republik Indonesia.

“Direktorat Kepatuhan Internal berperan sebagai pengawas internal dalam sebuah institusi. Tugas utama direktorat ini memastikan seluruh kegiatan operasional institusi berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar operasional prosedur (SOP), kode etik, dan nilai-nilai yang berlaku,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Safar M. Godam.

Sementara itu Suhendra, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai ditunjuk untuk memimpin Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Tugas utama direktorat baru ini adalah memastikan kegiatan pemeriksaan keimigrasian di seluruh Indonesia berjalan dengan tertib, efektif, dan efisien. Hal ini penting untuk menjaga keamanan negara, mencegah masuknya orang asing yang tidak diinginkan, serta memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Indonesia sendiri memiliki 168 Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang meliputi TPI Udara di 17 bandara internasional, 95 TPI Laut, 16 Pos Lintas Batas Internasional, dan 40 Pos Lintas Batas Tradisional. Jumlah perlintasan masuk dan keluar RI pada Semester I Tahun 2024 mencapai lebih dari 20 juta perlintasan, sedangkan pada tahun 2023, tercatat sebanyak hampir 42 juta perlintasan di seluruh TPI. Godam menyebutkan bahwa banyaknya jumlah TPI yang harus dikelola, serta tingginya volume perlintasan orang, merupakan urgensi yang perlu direspons melalui penyesuaian struktur organisasi.

“Dengan adanya struktur yang lebih mapan, fokus yang lebih tajam pada pengawasan internal dan eksternal, Saya berharap kinerja Direktorat Jenderal Imigrasi dapat meningkat lebih signifikan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi negara,” tutup Godam.

Imigrasi Kupang Luncurkan Maskot dan Inovasi Terbaru untuk Maksimalkan Pelayanan Publik

Kupang – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan meluncurkan sejumlah perubahan terbaru. Dengan memanfaatkan kanal media sosial dan berita online, beberapa perubahan berupa inovasi tersebut diluncurkan pada Kamis (28/11/2024).

Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa, menyampaikan bahwa inovasi-inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan efisien. “Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda dalam layanan keimigrasian, sehingga masyarakat dapat merasa nyaman dan terbantu,” ujarnya.

Adapun lima inovasi terbaru yang diluncurkan adalah Si Miku Ba TOS (Take On Saturday) Layanan khusus untuk pengambilan paspor setiap hari Sabtu, dari pukul 09.00 hingga 12.00 siang. Layanan ini diharapkan membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu di hari kerja.

Si Miku Manyala (Layanan saat Jam Istirahat) Layanan ini memungkinkan masyarakat tetap dapat dilayani pada jam istirahat setiap hari kerja, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk menunggu.

Si Miku Bainfo (Informasi Paspor Selesai) yaitu layanan pemberitahuan paspor selesai yang dikirim langsung melalui pesan WhatsApp.

Si Miku Batanya (Informasi dan Pengaduan via WhatsApp dan Media Sosial). Layanan ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan atau pengaduan terkait keimigrasian melalui WhatsApp dan media sosial resmi Kanim Kupang.

Yang terakhir, Si Miku Gercep yaitu Inovasi layanan satu hari untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait paspor yang rusak atau hilang, memberikan solusi cepat bagi masyarakat yang membutuhkan dokumen tersebut secara mendesak.

Selain meluncurkan inovasi pelayanan, Kanim Kupang juga memperkenalkan maskot baru berupa dugong yang memakai riasan kepala dan kain khas daerah Alor bernama Si Miku. Maskot terbaru ini melambangkan persahabatan dan semangat baru dalam melayani masyarakat dengan keterbukaan, inspiratif serta kreativitas yang tanpa batas.

Dengan berbagai inovasi dan pendekatan baru ini, diharapkan Kantor Imigrasi Kupang dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanannya serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi keimigrasian.

Kanim Kupang berkomitmen untuk terus melakukan terobosan-terobosan yang relevan dan adaptif demi memberikan pelayanan publik yang maksimal. “Kami ingin masyarakat tidak hanya puas, tetapi juga bangga dengan pelayanan yang kami berikan,” tutup Nanang. (YP)

Imigrasi Kupang Koordinasi dengan TNI, Salurkan Bantuan Kemenimipas untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Kupang – Kantor Imigrasi Kupang melakukan koordinasi intensif dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU) Lanud Eltari Kupang dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) Lantamal VII Kupang dalam proses penyaluran bantuan kemanusiaan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) untuk para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bantuan ini merupakan bentuk respon cepat dan tanggap dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan atas kebutuhan mendesak para pengungsi akibat erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu. Bantuan berupa logistik, peralatan, dan kebutuhan dasar dikirimkan dari Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. Setibanya di Kupang (26/11/2024), bantuan tersebut akan dilanjutkan penyalurannya melalui jalur laut menggunakan kapal milik Lantamal VII, KRI Teluk Ende 517 menuju Larantuka sebelum dikirim melalui jalur darat ke daerah terdampak.

“Kami berkoordinasi dengan pihak Lanud Eltari Kupang dan Lantamal VII Kupang untuk memastikan proses distribusi bantuan ini berjalan lancar. Sinergi antar instansi ini sangat penting agar bantuan dapat segera diterima oleh masyarakat yang menjadi korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa.

Proses distribusi bantuan melibatkan berbagai unsur, termasuk personel dari Imigrasi Kupang, TNI AU, dan TNI AL dalam memastikan logistik dikemas dan dikirim dengan aman. Dalam kesempatan tersebut, pihak Imigrasi Kupang juga mengapresiasi dukungan penuh dari TNI AU dan TNI AL atas penggunaan fasilitas pesawat dan kapal angkatan laut untuk mendukung misi kemanusiaan ini.

Erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada 4 November 2024 telah menyebabkan lebih dari 12.200 warga dari 14 desa harus kehilangan tempat tinggal yang mengakibatkan mereka harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan menghadapi berbagai kesulitan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi sekaligus menjadi bukti nyata solidaritas dan sinergi antarinstansi pemerintah dalam menghadapi situasi darurat dalam negeri.

Distribusi bantuan ke warga dijadwalkan selesai dalam beberapa hari mendatang, dengan prioritas pada wilayah pengungsian yang paling terdampak. Instansi terkait bersama TNI, POLRI, Imigrasi serta Pemerintah Daerah juga terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pengungsi. (YP)

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

JAKARTA – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsdya TNI Andyawan Martono pada Senin, 25 November 2024. Bantuan akan dikirimkan menggunakan Pesawat Hercules milik TNI untuk dan disalurkan melalui Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Wilayah VII Tim Divisi Imigrasi dan Divisi Pemasyarakatan NTT.

“Kami hadir untuk memberikan dukungan nyata kepada saudara-saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi panggilan hati untuk bersama-sama melewati masa sulit ini,” ujar Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, saat membuka acara apel dalam rangka penyerahan bantuan kemanusiaan di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2024).

Erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada 4 November 2024 telah menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan menghadapi berbagai kesulitan. Tercatat 10 orang meninggal dunia akibat letusan ini, dengan mayoritas korban terkena lava panas dan reruntuhan bangunan. Selain itu, setidaknya 63 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 12.200 warga dari 14 desa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat hingga akhir Desember 2024, dan Pos Pemantauan Gunung Api terus memantau potensi ancaman lanjutan, termasuk risiko banjir lahar akibat hujan.

Sebagai respons cepat, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mengirimkan bantuan berupa kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan, untuk meringankan beban para pengungsi. Selain itu, Kementerian Imipas juga memfasilitasi koordinasi dengan lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun daerah guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.

Bantuan kemanusiaan ini berasal dari donasi insan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa yang sedang membutuhkan.

“Hati kami bersama masyarakat Kabupaten Lembata. Bantuan ini adalah bagian kecil dari upaya kami untuk mendukung pemulihan mereka. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi,” pungkas Menteri Agus.

Sebar Informasi Keimigrasian, Imigrasi Kupang Gelar Sosialisasi Di Sumba Barat Daya

Tambolaka – Dalam rangka penyebaran informasi keimigrasian kepada masyarakat, Imigrasi Kupang laksanakan sosialisasi keimigrasian kepada pelajar dan mahasiswa. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyebarkan informasi terkait tugas dan fungsi keimigrasian serta sekolah kedinasan Politeknik Keimigrasian atau Poltekim. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Sinar Tambolaka dan ikuti oleh beberapa perwakilan dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Kabupaten Sumba Barat Daya pada Kamis (21/11/2024).

“Sosialisasi ini selain memberikan pemahaman tentang tugas dan fungsi keimigrasian, juga untuk memberikan pemahaman secara detail tentang bagaimana imigrasi memberikan pelayanan kepada masyarakat, jenis layanan dan persyaratan layanan”, jelas Reza Fatahillah, Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang. “Selain itu kami juga memberikan informasi terkait adanya sekolah kedinasan milik Imigrasi, yang harapannya bisa menjadi opsi pilihan bagi adik-adik peserta didik untuk menempuh pendidikan tinggi nantinya”, ujarnya lagi menjelaskan.

Dalam sosialisasi ini, peserta diberikan pemahaman terkait tugas dan fungsi imigrasi yang meliputi 4 (empat) hal, yakni Pelayanan, Penegakan Hukum, Pengamanan Negara dan Fasilitator Pembangunan Ekonomi Masyarakat. Dalam pelayanan Imigrasi memberikan pelayanan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) berupa layanan penerbitan paspor, Pas Lintas Batas dan Surat Perjalanan Laksana Paspor. Imigrasi juga memberikan Pelayanan kepada Warga Negara Asing (WNA) berupa layanan Visa dan Izin Tinggal. Selain itu, terdapat pula layanan izin masuk dan keluar wilayah NKRI bagi WNI dan WNA.

Lebih lanjut, peserta juga diberikan pemahaman tentang Poltekim, yang merupakan sekolah kedinasan milik Imigrasi. Poltekim tiap tahunnya selalu membuka kesempatan bagi seluruh insan-insan muda peserta didik untuk menempuh pendidikan tinggi dan menjadi petugas imigrasi yang handal. Terdapat beberapa persyaratan dan tahapan yang harus dipenuhi untuk bisa menempuh pendidikan di Poltekim seperti usia, tinggi badan dan kesehatan serta harus melalui tahapan tes berupa kompetensi dasar dan psikotes.

“Sosialisasi keimigrasian ini merupakan program kerja dari Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang”, ujar Saiful Hukum, Kepala Sub Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, yang saat itu bertindak selaku ketua panitia pelaksana. “Kegiatan kali berjalan dengan lancar dan mudah-mudahan program kegiatan seperti ini terus dijalankan kedepannya, sehingga pemahaman terkait layanan keimigrasian semakin dipahami masyarakat luas”, ujarnya berharap.(EM)